Temanggung - Massa demonstran anti penodaan agama yang membuat kerusuhan di Temanggung, akhirnya berangsur-angsur membubarkan diri. Sementara warga pun menonton bekas kerusuhan di sejumlah tempat di Temanggung.
Pantauan detikcom, Selasa (8/2/2011), massa berangsur-angsur pulang pukul 12.30 WIB. Mereka satu persatu mengambil motor yang diparkir di depan dan sekitar Pengadilan Negeri Temanggung, Jl Jenderal Sudirman, Temanggung.
Mereka lantas berkonvoi ke berbagai arah tujuan di Temanggung. Sedangkan warga pun menonton sejumlah tempat bekas kerusuhan.
Belasan orang tampak berkerumun di setiap depan gereja yang diamuk massa. Tiga Gereja yang sebelumnya diserang yakni Gereja Bethel Indonesia Jl Soepeno, Gereja Kristen Protestan Kanisius, dan Gereja Katolik Temanggung.
Di Gereja Bethel, masih ada bekas lima motor dan pos satpam yang dibakar. Pintu gereja juga ikut dijebol. Kantin gereja, kantor serta sekolah Kristen Shekinah yang berada di halaman gereja dirusak.
Sedangkan di Gereja Kanisius, massa membakar tiga mobil. Kemudian di Gereja Katolik, massa melempari gereja dan menjebol pintu masuk. Belum ada garis polisi di lokasi ini, hanya warga saja melongok-longok di depan gereja.
Sedangkan Pasar Temanggung tidak dirusak massa. Rupanya warga dan pedagang menghalau demonstran agar tidak merusak pasar.
Polisi masih tampak berjaga di setiap perempatan di kota Temanggung. Namun aparat Brimob sudah ditarik kembali ke Polres Temanggung.
Polres Temanggung saat ini pun masih diberi dua lapis kawat berduri di pintu gerbang depannya. Menurut informasi yang dikumpulkan detikcom, terdakwa kasus penodaan agama Antonius Richmond Bawengan, dibawa ke Polres usai dituntut 5 tahun penjara. Hingga pukul 14.00 WIB, situasi sudah mulai terkendali di Temanggung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar